inspirasi hidup positif
Yang lebih baik adalah diridhoi daripada sekedar diizinkan
01.18.00
2
Di postingan tag "food for soul" yang lalu, saya menulis kalimat "Yang lebih baik adalah diridhoi daripada sekedar diizinkan, karena diizinkan belum tentu dirihoi. Seperti semua hal yang dilakukan manusia dan terjadi di dunia, diizinkan terjadi dan terlakukan tetapi belum tentu diridhoi oleh Tuhan" untuk kalimat inspirasi pada huruf Y. Kali ini saya akan membahasnya sedikit.
Segala hal yang terjadi di muka bumi ini, termasuk yang terjadi dari hasil buah karya manusia (baik itu karya berfikir, karya hati, maupun karya perilaku), tentu dapat terjadi karena Allah SWT mengizinkannya terjadi. Entah hal itu baik atau positif maupun buruk atau negatif. Namun dari semua hal yang diizinkan terjadi itu, belum tentu Allah SWT meridhoinya terjadi. Keridhoan Allah SWT ini berhubungan dengan suka tidak sukanya Allah SWT terhadap apa yang terjadi itu. Sebagai yang Maha baik tentu hanya hal yang baiklah yang disuka olehNya. Allah SWT tentu akan ridho pada perilaku atau perbuatan baik manusia. Dan keridhoanNya pada perilaku manusia itupun kemudian yang menjadi faktor dirihoi olehNya pula manusia mendapat kebaikkan hidup di dunia maupun akhirat. Yupz, tentu yang lebih baik adalah diridhoi daripada sekedar diizinkan bukan?
Saya jabarkan sedikit tentang segala karya manusia : Ketika manusia berfikir (karya fikir), tentu apa yang difikirannya itu ada adalah atas izinNya. Ketika fikiran itu buruk (prasangka buruk, pemikiran picik dsb) maka Allah SWT tentu hanya sekedar mengizinkan fikiran itu bebas ada di dalam fikiran manusia, namun Sang Maha baik itu tentu tidak ridho ada keburukkan terjadi, termasuk yang terjadi di fikiran manusia. Begitupun segala hal yang terjadi di dalam hati (karya hati) manusia, Dia izinkan semua pilihan perasaan ada dalam hati manusia, juga diizinkan segala niat, kepercayaan atau iman bernaung di hati manusia, namun belum tentu dirihoiNya. Dan ketidak rihoanNya tentu akan ada saat manusia mencintai nafsu, mencintai hal yang dibenci dan dilarang oleh Allah SWT, atau memiliki niat yang tidak baik, atau beriman pada yang selain dari Allah SWT, dll. Segala perbuatan (karya perilaku) manusiapun akan terjadi dan bisa terlakukan karena izinNya, namun tidak semua mendapat ridhoNya. Dan dari semua hal diataspun tentu tetap yang lebih baik adalah diridhoi daripada sekedar diizinkan bukan?
Selain apa yang terjadi dari karya manusia, segala yang ada di muka bumi inipun ada karena izinNya. Seperti manusia dalam kehidupannya di dunia yang diizinkan oleh Allah SWT mendapatkan banyak hal. Hal yang didapatkan manusia itu ada yang baik dan ada juga yang buruk. Yang manusia dapat itu bisa rizqi (baik rizqi harta, ilmu, kesehatan dll) bisa juga segala hal yang indah, bagus, nyaman, atau masalah, kesedihan, musibah, kehilangan (baik harta, nyawa orang terkasih, ketenangan hidup, hak asasi, dll). Dan penilaian baik atau buruknya semua hal itu tentu tidak bisa sekedar dipandang dari kaca mata manusia, karena yang baik menurut manusia belum tentu baik bagi Allah SWT, begitupun yang buruk dan sebaliknya. Namun yang pasti semuanya itu dapat ada dan sampai pada manusia atas izinNya, dan belum tentu diridhoiNya.
Misalnya ketika manusia diberikan musibah (masalah hidup), tentu itu adalah sebuah keburukkan menurut manusia. Namun apakah masalah hidup itu adalah suara Tuhan untuk menghukum manusia? belum tentu.. (walau hal itu mungkin saja, namun pasti ada nilai baik dari hukum dalam bentuk musibah itu, karena hukum dunia lebih baik dari hukum akhirat.. wallahualam).. Yang pastinya Allah mengizinkan terjadi sebuah musibah bukan Dia ridho hambaNya menderita dalam musibah, tetapi mungkin ada nilai hikmah yang baik dari musibah itu untuk manusia, karena kemaha kasihNya yang tiada mungkin menganiaya hambanYA. Dan kemudian ketika manusia itu tetap dalam ketaqwaan dan keimanan ketika mendapat musibah, keridhoan Ilahi untuk menggantikan yang lebih baik kemudian adalah yang paling baik bukan.
Begitupun ketika manusia mendapatkan rizqi (apapun bentuknya, misalnya harta atau rizqi pujian, atau rizqi mendapatkan kedudukan yang baik di masyarakat, atau dianggap baik perilakunya oleh masyarakat dll). Allah SWT tentu mengizinkan terjadi, namun belum tentu merihoinya terjadi, apalagi jika di dalam rizqi itu ada hal buruk, yang ternyata tidak baik tapi dianggap baik karena berbagai alasan manusia, atau yang melanggar hukum, melanggar ketentuan Allah, menganggu hak asasi manusia dsb. Dan keburukkan bagi Allah SWT yang diizinkanNya terjadi tentu hanya akan membuat manusia pada akhirnya mendapatkan keburukkan yang setimpal dengan yang diperbuatnya, walau menurut manusia sebelumnya ia mendapat kebaikkan yang ternyata buruk diakhirnya.
Maka kerihoan Allah SWT-pun begitu penting bagi manusia, terutama keridhoanNya agar manusia mendapatkan hal yang benar-benar baik di mataNya, di dunia dan akhirat. sekali lagi dapat dikatakan bahwa yang lebih baik adalah diridhoi daripada sekedar diizinkan bukan? Keridhoan Allah SWT tentu pada kebaikkan, untuk kebaikkan, dan hanya kebaikkan. Manusia hanya perlu cermin diri untuk meraba ridhoNya, yang tentunya cermin itu harus disandingkan dengan segala kebaikkan ajaran agama, kebaikka akhlak, keimanan dan ketaqwaan padanYa.
Saya sendiri, bukanlah manusia yang sudah dapat sepenuhnya menjalani kehidupan dengan sempurna mendapat ridho Allah SWT. Bagaimana denganmu? share inspirasi hidup positif dan ilmu serta pendapatmu di blog ilmair yhua..
Segala hal yang terjadi di muka bumi ini, termasuk yang terjadi dari hasil buah karya manusia (baik itu karya berfikir, karya hati, maupun karya perilaku), tentu dapat terjadi karena Allah SWT mengizinkannya terjadi. Entah hal itu baik atau positif maupun buruk atau negatif. Namun dari semua hal yang diizinkan terjadi itu, belum tentu Allah SWT meridhoinya terjadi. Keridhoan Allah SWT ini berhubungan dengan suka tidak sukanya Allah SWT terhadap apa yang terjadi itu. Sebagai yang Maha baik tentu hanya hal yang baiklah yang disuka olehNya. Allah SWT tentu akan ridho pada perilaku atau perbuatan baik manusia. Dan keridhoanNya pada perilaku manusia itupun kemudian yang menjadi faktor dirihoi olehNya pula manusia mendapat kebaikkan hidup di dunia maupun akhirat. Yupz, tentu yang lebih baik adalah diridhoi daripada sekedar diizinkan bukan?
Saya jabarkan sedikit tentang segala karya manusia : Ketika manusia berfikir (karya fikir), tentu apa yang difikirannya itu ada adalah atas izinNya. Ketika fikiran itu buruk (prasangka buruk, pemikiran picik dsb) maka Allah SWT tentu hanya sekedar mengizinkan fikiran itu bebas ada di dalam fikiran manusia, namun Sang Maha baik itu tentu tidak ridho ada keburukkan terjadi, termasuk yang terjadi di fikiran manusia. Begitupun segala hal yang terjadi di dalam hati (karya hati) manusia, Dia izinkan semua pilihan perasaan ada dalam hati manusia, juga diizinkan segala niat, kepercayaan atau iman bernaung di hati manusia, namun belum tentu dirihoiNya. Dan ketidak rihoanNya tentu akan ada saat manusia mencintai nafsu, mencintai hal yang dibenci dan dilarang oleh Allah SWT, atau memiliki niat yang tidak baik, atau beriman pada yang selain dari Allah SWT, dll. Segala perbuatan (karya perilaku) manusiapun akan terjadi dan bisa terlakukan karena izinNya, namun tidak semua mendapat ridhoNya. Dan dari semua hal diataspun tentu tetap yang lebih baik adalah diridhoi daripada sekedar diizinkan bukan?
Selain apa yang terjadi dari karya manusia, segala yang ada di muka bumi inipun ada karena izinNya. Seperti manusia dalam kehidupannya di dunia yang diizinkan oleh Allah SWT mendapatkan banyak hal. Hal yang didapatkan manusia itu ada yang baik dan ada juga yang buruk. Yang manusia dapat itu bisa rizqi (baik rizqi harta, ilmu, kesehatan dll) bisa juga segala hal yang indah, bagus, nyaman, atau masalah, kesedihan, musibah, kehilangan (baik harta, nyawa orang terkasih, ketenangan hidup, hak asasi, dll). Dan penilaian baik atau buruknya semua hal itu tentu tidak bisa sekedar dipandang dari kaca mata manusia, karena yang baik menurut manusia belum tentu baik bagi Allah SWT, begitupun yang buruk dan sebaliknya. Namun yang pasti semuanya itu dapat ada dan sampai pada manusia atas izinNya, dan belum tentu diridhoiNya.
Misalnya ketika manusia diberikan musibah (masalah hidup), tentu itu adalah sebuah keburukkan menurut manusia. Namun apakah masalah hidup itu adalah suara Tuhan untuk menghukum manusia? belum tentu.. (walau hal itu mungkin saja, namun pasti ada nilai baik dari hukum dalam bentuk musibah itu, karena hukum dunia lebih baik dari hukum akhirat.. wallahualam).. Yang pastinya Allah mengizinkan terjadi sebuah musibah bukan Dia ridho hambaNya menderita dalam musibah, tetapi mungkin ada nilai hikmah yang baik dari musibah itu untuk manusia, karena kemaha kasihNya yang tiada mungkin menganiaya hambanYA. Dan kemudian ketika manusia itu tetap dalam ketaqwaan dan keimanan ketika mendapat musibah, keridhoan Ilahi untuk menggantikan yang lebih baik kemudian adalah yang paling baik bukan.
Begitupun ketika manusia mendapatkan rizqi (apapun bentuknya, misalnya harta atau rizqi pujian, atau rizqi mendapatkan kedudukan yang baik di masyarakat, atau dianggap baik perilakunya oleh masyarakat dll). Allah SWT tentu mengizinkan terjadi, namun belum tentu merihoinya terjadi, apalagi jika di dalam rizqi itu ada hal buruk, yang ternyata tidak baik tapi dianggap baik karena berbagai alasan manusia, atau yang melanggar hukum, melanggar ketentuan Allah, menganggu hak asasi manusia dsb. Dan keburukkan bagi Allah SWT yang diizinkanNya terjadi tentu hanya akan membuat manusia pada akhirnya mendapatkan keburukkan yang setimpal dengan yang diperbuatnya, walau menurut manusia sebelumnya ia mendapat kebaikkan yang ternyata buruk diakhirnya.
Maka kerihoan Allah SWT-pun begitu penting bagi manusia, terutama keridhoanNya agar manusia mendapatkan hal yang benar-benar baik di mataNya, di dunia dan akhirat. sekali lagi dapat dikatakan bahwa yang lebih baik adalah diridhoi daripada sekedar diizinkan bukan? Keridhoan Allah SWT tentu pada kebaikkan, untuk kebaikkan, dan hanya kebaikkan. Manusia hanya perlu cermin diri untuk meraba ridhoNya, yang tentunya cermin itu harus disandingkan dengan segala kebaikkan ajaran agama, kebaikka akhlak, keimanan dan ketaqwaan padanYa.
Saya sendiri, bukanlah manusia yang sudah dapat sepenuhnya menjalani kehidupan dengan sempurna mendapat ridho Allah SWT. Bagaimana denganmu? share inspirasi hidup positif dan ilmu serta pendapatmu di blog ilmair yhua..
Previous article
Next article
saya juga lagi terus belajar untuk menjapat ridho Allah
BalasHapusdan jujur aja masih sering jatuh bangun.
salam kenal yah
terima kasih sudah datang ke bintang air
memang benar, yang penting kita Ridho dengan apa yg ada pd diri kita sekarang...
BalasHapus